RESENSI:
THE TRUTH ABOUT FOREVER
by:
@jazriahani
Setelah sukses dengan
novel-novel sebelumnya, yaitu I For You, Infinitely Yours, dan With You kini
Orizuka menambah lagi deretan karyanya dengan buku berjudul “The Truth About
Forever”
Novel
yang bercerita tentang Yogas, cowok Jakarta yang pergi ke Yogyakarta untuk
membalaskan dendamnya pada teman SMA-nya yang bernama Joe yang sudah
menyebabkan ia mengidap penyakit yang tidak pernah disangka seumur hidupnya.
Aids. Satu kata yang menghancurkan seluruh hidupnya. Semua orang perlahan-lahan
menjauhinya semenjak mereka mengetahui hal tersebut. Mulai dari orang tuanya,
sampai Wulan, wanita yang sangat disayangi Yogas.
Tetapi
ternyata ada Kana, seorang wanita yang selalu peduli dan selalu ingin tahu
tentang hidup Yogas. Wanita yang ditolak Yogas mati-matian untuk masuk ke
hidupnya. Wanita yang sudah banyak tersakiti dengan kata-kata menusuk yang
dikeluarkan oleh mulut Yogas. Wanita yang pantang meyerah. Wanita yang sudah
banyak dikelabui dengan cerita-cerita bohong Yogas, hanya untuk menjauhkan Kana
dari jangkauannya.
Dan
ketika pada akhirnya Yogas memberitahu Kana tentang penyakit yang dideritanya,
dan lagi-lagi hanya untuk mejauhkan Kana dari jangkauannya, Kana tetap berdiri
kokoh disamping Yogas.
Dan
pada suatu malam kata-kata yang keluar dari mulut Kana membuat Yogas menyerah.
Menyerah atas keinginannya untuk tidak menjalin hubungan baik dengan siapapun.
Yogas menyerah untuk menjauhkan Kana dari jangkauannya karena pada akhirnya
cerita-cerita bohong yang sudah dikarang Yogas tidak juga membuat Kana mundur.
Kana
membuat Yogas lupa akan dendamnya dan juga tujuannya datang ke Yogyakarta.
Namun pada suatu waktu Yogas mendengar kabar tentang Joe dari orang yang
berpapasan dengannya, ia segera berlari ke kamar kostnya dan mengambil barang
yang sudah dipersiapkannya sejak lama, belati tajam yang dibungkus dengn sarung
kulit hitam.
Yogas
segera menuju tempat dimana Joe berada dan semakin dendam melihat kehidupan Joe
yang baik-baik saja, tidak seperti dirinya yang hidupnya sudah hancur karena
ulah Joe.
Dan
pertemuan itu terjadi. Pertemuan yang sudah lama dinanti Yogas tetapi pertemuan
yang tidak pernah terbayangkan oleh Joe.
Awalnya
Yogas sudah geram dan ingin langsung membunuh Joe. Tetapi ketika melihat wajah
Joe yang terkejut karena baru mengetahui dari Yogas bahwa suntikan bekas pakai
yang disuntikkan pada Yogas adalah milik Joe, Yogas mengurungkan niatnya dan
hanya berteriak emosi.
Ketika
semuanya sudah berjalan dengan baik, tiba-tiba saja orang tua Yogas menelfon
untuk meminta maaf dan mengaku menyesal. Mereka juga meminta Yogas untuk
kembali ke Jakarta. Dengan keinginan Kana akhirnya Yogas pulang ke Jakarta.
Mereka sama-sama berjanji untuk menjadi orang yang sukses.
Kana
berjanji akan menjadi penulis best seller sesuai dengan cita-citanya dan Yogas
berjanji akan menjadi sutradara ternama. Mereka akan kembali bertemu ketika
sudah dapat mencapai cita-cita masing-masing.
Novel
ini sangat bagus untuk dibaca karena Orizuka menulis dengan kata-kata yang
menusuk hati seperti halnya pada saat Yogas bercerita pada Eno dan dia berkata
“Kalau dia tampar gue atau apa gue masih bisa terima, tapi dia Cuma bilang
kenapa gak kamu bunuh aja aku sekalian. Menurut gue itu lebih dari sekedar
tamparan”
Dan
kata-kata lain yang menyentuh hati saya misalnya saat Kana mendengarkan iPod
Yogas yang berkata “Gue ngusahain gak mati dulu sebelum ketemu lo. Tapi kalau
Tuhan berkehendak lain, maafin gue karena udah ninggalin lo”
Saya
tertarik dengan karakter Yogas yang dingin tapi sebenarnya sangat menyayangi
Kana. Ia tidak mau lebih dekat dengan Kana karena ia takut kehilangan Kana. Ia
melakukan berbagai cara agar Kana tidak dekat-dekat lagi dengannya bahkan
sampai berkata kalau dirinya adalah seorang gay.
Novel
ini juga mengajarkan kita agar tidak dendam pada orang lain karena dendam hanya
akan membuang-buang waktu yang seharusnya bisa dipergunakan untuk hal yang
lebih berharga. Juga mengajarkan agar tidak hanya memandang dengan satu sisi.
Dengan penyakit yang diderita Yogas ia hanya terfokus untuk membalas dendam
pada Joe. Tetapi sebenarnya banyak hal yang lebih penting untuk ia kerjakan.
Setelah disadarkan oleh Kana akhirnya Yogas melanjutkan cita-citanya yang dulu
sempat terhenti, yaitu menjadi sutradara.
Ending
dari novel ini juga sangat tidak diduga. Saya mengira Yogas akan meninggal
karena penyakitnya. Tetapi ternyata bukan karena itu. Saya juga tidak mengira
kalau di dalam iPod Yogas ternyata terdapat curahan hati Yogas yang
kata-katanya sangat menyentuh hati dan sempat membuat saya meneteskan air mata.
Secara
keseluruhan novel ini cocok untuk mengisi waktu luang anda. Cerita yang dikemas
secara manis dan saling terkait membuat kita semakin
penasaran untuk membaca halaman berikutnya.
- Tebal : 301 halaman
- Penerbit : Gagas Media
- Pengarang : Orizuka
- Harga : Rp 48.000
sosok kana memang istimewa di novel ini.. dia membuktikan bahwa cinta tak perlu memandang ekurangan,, yang dia tahu cinta adalah cinta dari hati tak mengenal kondisi.. dari novel ini juga kita di ajarkan bahwa tak ada yang tahu dengan yang namanya hari esok..tak ada yang bisa mendahului takdir..ka orizuka mamng keren bisa mengajak pembaca hanyut dalam ceritanya..
BalasHapusNumpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
obat kista tradisional.
obat pelangsing herbal
terimakasih sebelumnya