Rabu, 22 Januari 2014

Resensi The Truth About Forever



RESENSI: THE TRUTH ABOUT FOREVER
by: @jazriahani


 



Setelah sukses dengan novel-novel sebelumnya, yaitu I For You, Infinitely Yours, dan With You kini Orizuka menambah lagi deretan karyanya dengan buku berjudul “The Truth About Forever”
            Novel yang bercerita tentang Yogas, cowok Jakarta yang pergi ke Yogyakarta untuk membalaskan dendamnya pada teman SMA-nya yang bernama Joe yang sudah menyebabkan ia mengidap penyakit yang tidak pernah disangka seumur hidupnya. Aids. Satu kata yang menghancurkan seluruh hidupnya. Semua orang perlahan-lahan menjauhinya semenjak mereka mengetahui hal tersebut. Mulai dari orang tuanya, sampai Wulan, wanita yang sangat disayangi Yogas.
            Tetapi ternyata ada Kana, seorang wanita yang selalu peduli dan selalu ingin tahu tentang hidup Yogas. Wanita yang ditolak Yogas mati-matian untuk masuk ke hidupnya. Wanita yang sudah banyak tersakiti dengan kata-kata menusuk yang dikeluarkan oleh mulut Yogas. Wanita yang pantang meyerah. Wanita yang sudah banyak dikelabui dengan cerita-cerita bohong Yogas, hanya untuk menjauhkan Kana dari jangkauannya.
            Dan ketika pada akhirnya Yogas memberitahu Kana tentang penyakit yang dideritanya, dan lagi-lagi hanya untuk mejauhkan Kana dari jangkauannya, Kana tetap berdiri kokoh disamping Yogas.
            Dan pada suatu malam kata-kata yang keluar dari mulut Kana membuat Yogas menyerah. Menyerah atas keinginannya untuk tidak menjalin hubungan baik dengan siapapun. Yogas menyerah untuk menjauhkan Kana dari jangkauannya karena pada akhirnya cerita-cerita bohong yang sudah dikarang Yogas tidak juga membuat Kana mundur.
            Kana membuat Yogas lupa akan dendamnya dan juga tujuannya datang ke Yogyakarta. Namun pada suatu waktu Yogas mendengar kabar tentang Joe dari orang yang berpapasan dengannya, ia segera berlari ke kamar kostnya dan mengambil barang yang sudah dipersiapkannya sejak lama, belati tajam yang dibungkus dengn sarung kulit hitam.
            Yogas segera menuju tempat dimana Joe berada dan semakin dendam melihat kehidupan Joe yang baik-baik saja, tidak seperti dirinya yang hidupnya sudah hancur karena ulah Joe.
            Dan pertemuan itu terjadi. Pertemuan yang sudah lama dinanti Yogas tetapi pertemuan yang tidak pernah terbayangkan oleh Joe.
            Awalnya Yogas sudah geram dan ingin langsung membunuh Joe. Tetapi ketika melihat wajah Joe yang terkejut karena baru mengetahui dari Yogas bahwa suntikan bekas pakai yang disuntikkan pada Yogas adalah milik Joe, Yogas mengurungkan niatnya dan hanya berteriak emosi.
            Ketika semuanya sudah berjalan dengan baik, tiba-tiba saja orang tua Yogas menelfon untuk meminta maaf dan mengaku menyesal. Mereka juga meminta Yogas untuk kembali ke Jakarta. Dengan keinginan Kana akhirnya Yogas pulang ke Jakarta. Mereka sama-sama berjanji untuk menjadi orang yang sukses.
            Kana berjanji akan menjadi penulis best seller sesuai dengan cita-citanya dan Yogas berjanji akan menjadi sutradara ternama. Mereka akan kembali bertemu ketika sudah dapat mencapai cita-cita masing-masing.
            Novel ini sangat bagus untuk dibaca karena Orizuka menulis dengan kata-kata yang menusuk hati seperti halnya pada saat Yogas bercerita pada Eno dan dia berkata “Kalau dia tampar gue atau apa gue masih bisa terima, tapi dia Cuma bilang kenapa gak kamu bunuh aja aku sekalian. Menurut gue itu lebih dari sekedar tamparan”
            Dan kata-kata lain yang menyentuh hati saya misalnya saat Kana mendengarkan iPod Yogas yang berkata “Gue ngusahain gak mati dulu sebelum ketemu lo. Tapi kalau Tuhan berkehendak lain, maafin gue karena udah ninggalin lo”
            Saya tertarik dengan karakter Yogas yang dingin tapi sebenarnya sangat menyayangi Kana. Ia tidak mau lebih dekat dengan Kana karena ia takut kehilangan Kana. Ia melakukan berbagai cara agar Kana tidak dekat-dekat lagi dengannya bahkan sampai berkata kalau dirinya adalah seorang gay.
            Novel ini juga mengajarkan kita agar tidak dendam pada orang lain karena dendam hanya akan membuang-buang waktu yang seharusnya bisa dipergunakan untuk hal yang lebih berharga. Juga mengajarkan agar tidak hanya memandang dengan satu sisi. Dengan penyakit yang diderita Yogas ia hanya terfokus untuk membalas dendam pada Joe. Tetapi sebenarnya banyak hal yang lebih penting untuk ia kerjakan. Setelah disadarkan oleh Kana akhirnya Yogas melanjutkan cita-citanya yang dulu sempat terhenti, yaitu menjadi sutradara.
            Ending dari novel ini juga sangat tidak diduga. Saya mengira Yogas akan meninggal karena penyakitnya. Tetapi ternyata bukan karena itu. Saya juga tidak mengira kalau di dalam iPod Yogas ternyata terdapat curahan hati Yogas yang kata-katanya sangat menyentuh hati dan sempat membuat saya meneteskan air mata.
            Secara keseluruhan novel ini cocok untuk mengisi waktu luang anda. Cerita yang dikemas secara manis dan saling terkait membuat kita semakin penasaran untuk membaca halaman berikutnya.
  • Tebal               :  301 halaman
  • Penerbit           :  Gagas Media
  • Pengarang       :  Orizuka
  • Harga              :  Rp 48.000

1 komentar:

  1. sosok kana memang istimewa di novel ini.. dia membuktikan bahwa cinta tak perlu memandang ekurangan,, yang dia tahu cinta adalah cinta dari hati tak mengenal kondisi.. dari novel ini juga kita di ajarkan bahwa tak ada yang tahu dengan yang namanya hari esok..tak ada yang bisa mendahului takdir..ka orizuka mamng keren bisa mengajak pembaca hanyut dalam ceritanya..




    Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal
    terimakasih sebelumnya

    BalasHapus